Langsung ke konten utama

Kuliner Pindang Gombyang, bikin Lidah Bergoyang

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman mencicipi kuliner ciri khas pantura, Indramayu yaitu Pindang Gombyang kepala Ikan Manyung. Dua tahun lalu pengalaman saya mencicipi Ikan Gombyang kepala Ikan Manyung, waktu itu dikasih Bapak Mertua yang kebetulan habis jalan-jalan ke Indramayu, menurut beliau itu berasal dari RM. Panorama dijalan Tambak Raya, Indramayu dan yang terakhir kemarin saya mencicipi langsung dari tempatnya, yaitu RM Mina Ayu, Indramayu yang terletak dipesisir pantai Indramayu dekat pantai Tirtamaya.

Pindang Gombyang, Kepala Ikan Manyung RM.MinaAyu
Pindang Gombyang, menu kuliner yang bikin kita kenyang dan ketagihan setelah memakannya, ukuran kepala ikan yang sebesar betis orang dewasa dengan rasa kuah kuning yang segar dan nikmat benar-benar membuat lidah kita bergoyang. Rasa kuah yang asam pedas benar-benar membuat segar dan daging kepala ikannya empuk dan renyah disertai lemak khasnya membuat menu ini bertambah gurih, cuma hati-hati dengan kolesterolnya ya.


Ditiap-tiap kuliner yang menyajikan makanan laut, sekarang hampir bisa ditemui menu kuliner khas pantura ini, rasa hampir sama tetapi yang dikenal ramai dan populer adalah Rumah Makan Panorama yang berlokasi di Jl.Tambak Raya, Indramayu. Foto diatas adalah pindang Gombyang kuah kuning yang saya jajal di RM. Mina Ayu, Anda mau mencobanya? murah kok, dengan merogoh uang Rp 35.000,-/porsi Anda sudah dijamin ketagihan dengan rasa segarnya dan juga membuat kenyang perut Anda.






Postingan populer dari blog ini

Asal Mula dan Sisi Lain Desa Bojong Cideres

Sebelum menjadi desa Bojong Cideres, sebelumnya nama daerah ini adalah kampung Bojong maung, disebut Bojong Maung karena memang didaerah ini dahulunya adalah hutan belantara yang banyak berkeliaran harimau-harimau. Waktu itu belum ada jalan/jalur Bandung-Cirebon, karena jalan tersebut dibangun oleh Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Belanda sekitar tahun 1809M.  Sementara perkiraan penulis, bahwa kampung Bojong Maung ini kemungkinan dibuka oleh prajurit Cirebon yang lari dari pertempuran diSumedang Larang itu sekitar tahun 1585M. Pada tahun 1890M diadakan pertemuan antara tetua kampung, dan akhirnya sepakat untuk mengganti nama kampung Bojong Maung dengan sebutan kampung Bojong Cideres, Cideres diambil dari nama sungai yang mengitari wilayah itu. Foto Keluarga H.Syamsuri, Bojong Cideres Foto diatas diambil pada desember 1977, foto paling atas adalah salah satu keluarga 'asli' pendiri Bojong Cideres, keluarga H. Syamsuri/Deswi. yang sekarang tempatnya sudah didud...

RM Sawah Aki Majalengka, Kuliner Majalengka dengan Konsep Pedesaan

Salah satu kuliner unggulan Kabupaten Majalengka adalah Rumah Makan Sawah Aki, dengan konsep unik yaitu Alam pedesaan, kita bisa menikmati makanan dalam saung-saung secara lesehan yang tersebar ditengah-tengah pesawahan padi dan ladang jagung, sehingga kita bisa melihat petani yang sedang beraktifitas, ada pula tempat outdoor yang luas untuk karokean dengan daya tampung 100 orang. Nilai Plus lainnya adalah adanya koneksi Wifi gratis, so kta bisa menikmati makanan sambil internetan. Lokasinya diDesa Kulur, Sindang kasih, Majalengka. Terletak diketinggian sehingga kita bisa melihat pemandangan kota Majalengka dibawahnya. Konsep saung-saung lesehan yang nyaman

Kecap Majalengka Maja Menjangan, kecap Home Industri tanpa Bahan Pengawet yang Terkenal Gurih

Di Kabupaten Majalengka terdapat puluhan pabrik kecap berbagai Merk dari industri rumahan, yang berkembang sejak puluhan tahun lalu, cuma disayangkan karena berbagai faktor terutama harga-harga bahan dasar pembuat kecap yang makin mahal dan proteksi produk lokal yang terabaikan pemerintah, kini pabrik-pabrik kecap diMajalengka bisa dihitung dengan jari. Banyak yang gulung tikar, dan yang bertahan sekarang cuma yang sudah punya nama seperti, Maja Menjangan, Cap Segitiga, Cap Matahari (Tjoen Teng) dan Cap Sate (Anton) dan juga beberapa merk lainnya. Adapun pabrik kecap yang terkenal diantaranya adalah kecap Maja Menjangan, tergolong paling tua usianya  dibanding merk-merk kecap lainnya diMajalengka, Kecap Maja menjangan ini pertama kali diproduksi tahun 1940, oleh H. Saad Wangsawidjaja, dengan peralatan yang masih sederhana dan produksi yang masih terbatas. Rasanya yang kental, Gurih dan Tanpa pengawet menjadikan kecap ini banyak dicari sebagai oleh-oleh khas Majalengka. H....