Artikel kali ini membahas tentang kondisi dan perubahan yang akan dialami kota Majalengka 5thn mendatang, bukan sebuah ramalan tapi ini sebuah pandangan, gambaran kedepan dengan fakta dan pijakkan logis. Manfaatnya supaya kita bisa memprediksikan gambaran kota majalengka kedepannya dan mempersiapkan diri kita untuk melaju bersama perubahan yang akan terjadi secara besar-besaran di 5thn yang akan datang. Jangan sampai kita sebagai pribumi yang justru terlindas dan hanya jadi penonton dalam ledakan urbanisasi ditahun-tahun mendatang.
Selama puluhan tahun ini, perkembangan pembangunan kota Majalengka sangat lamban dbanding dengan kabupaten-kabupaten sekitarnya, pantaslah kalau orang menjulukinya dengan sebutan Kota Pensiunan, sebab cocok untuk hidup para pensiunan yang membutuhkan kota yang tenang. Semenjak pak Bupati Sutrisno menjabat ditahun 2008 maka pembangunan yang dahulunya stagnan kembali bergairah dengan ditata kelolanya pembangunan fisik Majalengka.
Bunderan Munjul, Majalengka |
Pembangunan Majalengka masa kini tak lepas dari rencana-rencana pemerintah pusat dalam membangun Bandara Internasional Kertajati, Pembangunan Jalan Tol Cipali, Pembangunan Jalan Tol Cisundawu dan pembangunan Waduk terbesar Jatigede didaerah Sumedang, dengan dibukanya berbagai akses jalan tol akan memudahkan orang untuk keluar masuk Majalengka, memudahkan distribusi barang, jasa dan wisata, sehingga Kota Majalengka akan lebih hidup kedepannya.
Apa yang akan terjadi pada kota Majalengka untuk 5 tahun kedepan? Berarti jatuh pada tahun 2020, 3 tahun setelah bandara Internasional Kertajati dioperasikan, titik fokus pertama tentu saja keberadaan Bandara Kertajati yang digagas untuk menggantikan fungsi Bandara Husain Sastranegara Bandung, bahkan untuk fungsi yang lebih luas lagi, Bandara kertajati ini direncanakan setara dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Ditahun-tahun pertama atau 5 tahun dari sekarang, kota Majalengka cuma jadi tempat transit saja orang-orang bule yang masuk keluar Indonesia, untuk orang-orang yang tinggal dan punya urusan disekitar Jawa Barat tentunya akan mempergunakan Bandara Kertajati ini untuk perjalanan domestik ataupun Internasional mereka. Keberadaan Bandara Kertajati akan meningkatkan arus transfortasi barang bagi usaha kargo dan transfortasi manusia bagi sektor pariwisata.
Waduk Jatigede |
Pabrik-pabrik industri akan berkembang dengan sangat pesat, mengingat Jakarta dan sekitarnya sudah tidak memungkinkan lagi dibuatkan pabrik terkendala lahan dan tata kota. Kalau kita lihat sekarang, banyaknya patok-patok tanah sekitar Perepatan Jatiwangi - Ligung yg akan dibangun pabrik-pabrik, lahan sawah yang luas cocok untuk dijadikan pabrik-pabrik Industri tentunya dengan kendala mengorbankan Sawah-sawah pertanian yang ada. Didaerah Andir Jatiwangi juga akan terdapat beberapa pabrik Industri, kawasan Kertajati, Jatitujuh juga tak luput dari incaran Investor. yang jelas para investor tidak hanya mengincar tanah Majalengka, tetapi juga daerah sekitarnya diwilayah III Cirebon yang meliputi Cirebon, Kuningan dan Indramayu. Keberadan bandara kertajati ini akan mengubah total potensi agraris diwilayah III Cirebon, khususnya Majalengka menjadi kawasan Industri, bahkan didaerah Tolengas, Tomo, jalur Bandung-Cirebon yang berbatasan Sumedang-Kadipaten jauh-jauh hari Probosutedjo konglomerat yang masih kerabat Mantan RI1 Soeharto sudah membeli hektaran tanah disana, kabar yang saya perolah dari pemilik tanahnya, kelak disana mau dibuatkan Hotel berbintang.
Rencananya akhir Agustus 2015 akan dimulai penggenangan air waduk jatigede selama 7 bulan, dan lima tahun kedepan Waduk Jatigede sudah berfungsi sebagai tempat olah air baku, perikanan, pembangkit Listrik dan pariwisata akan bangkit didaerah tersebut, Waduk kedua terbesar diIndonesia ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi sektor pariwisata, tentunya berpengaruh dengan keberadaan Bandara dan Jalan Tol Cipali dan Cisundawu yang akan memudahkan orang untuk mengunjunginya. Sektor pariwisata disekitar perbatasan Sumedang-Majalengka ini akan bergairah, tentunya kabar baik untuk masyarakat sekitar.
Pembangunan pabrik-pabrik Industri, Hotel, Mall dan tempat Wisata tentunya sudah dimulai dari 1-2 tahun kedepan mengikuti arah perkembangan pembangunan bandara kertajati, dimana direncanakan proyek ini selesai tahun 2017. Pabrik-pabrik industri akan terpusat didaerah Kertajati, Ligung, Jatiwangi, Jatitujuh. Bapak Bupati Majalengka, Sutrisno memperkirakan 55 ribu kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan industri untuk tahap awal 5 tahun kedepan ini.
Misalnya pabrik yang sedang dibangun di wilayah Kecamatan Ligung membutuhkan sekitar 5 ribu tenaga kerja. Kemudian perusahaan di Lojikobong-Sumberjaya membutuhkan sekitar 6 ribu, disusul perusahaan yang berada di Jatiwangi membutuhkan sekitar 7 ribu tenaga kerja, serta dua pabrik sepatu Adidas dan Nike membutuhkan 10 ribu tenaga kerja.
Disusul perusahaan yang sudah mengambil alih pabrik Genting Abadi untuk industri garmen dengan ekspor ke Amerika juga membutuhkan sekitar 7 ribu tenaga kerja. Selanjutnya di Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya ada pabrik jas untuk ekspor Amerika yang membutuhkan sekitar 3 ribu orang tenaga kerja. Belum lagi dua pabrik pemintalan benang di Sumberjaya membutuhkan 10 ribu tenaga kerja. Masih ada kebutuhan tenaga kerja yang akan mengambil alih pabrik genting Pak Maher di Sukaraja Wetan yang membutuhkan sekitar 7 ribu tenaga kerja.
Urbanisasi akan terjadi diMajalengka, puluhan ribu tenaga kerja akan membanjiri kota tercinta, juga orang-orang luar negeri yang sekedar transit atau yang sedang punya keperluan disini. Tentunya akan terjadi ledakan perubahan sosial dan ekonomi, Apakah kita sebagai putra Majalengka siap dengan perubahan tersebut? Jangan sampai kita menjadi korban dari perubahan ini.